Minggu, 09 Maret 2008

DAMAI DI TENGAH KONFLIK MALUKU

DAMAI DI TENGAH KONFLIK MALUKU adalah potret dari sebuah realitas yang sangat tidak lazim dijumpai dalam situasi konflik Maluku yang berlangsung sejak lebih dari tiga tahun. Ketika semua orang nyaris tidak punya pilihan kecuali harus mengidentifikasi dirinya dengan kelompok sesuai garis keagamaan yang dianut; ketika semua wilayah di Kota Ambon tidak bebas dari terpaan konflik, ternyata masih tersisa satu desa. Desa Wayame yang berpenduduk heterogen baik dari segi suku, agama maupun status sosial ekonomi yang mampu memelihara dan mempertahankan stabilitas sosial dan keamanan di dalam desanya.
Hasil penelitian yang dibukukan ini, dimaksudkan untuk mengungkapkan dan menjelaskan bagaimana masyarakat Wayame sebagai satu komunitas yang heterogen dapat mengembangkan apa yang disebut preserved social capital sebagai basis surivival strategy merespons tekanan-tekanan dinamika konflik Maluku guna mempertahankan damai di tengah konflik Maluku di Desa Wayame.

Tony Donald Pariela. Memperoleh gelar Master of Arts dari Northern Territory University (NTU, sekarang Charles Darwin University), Darwin-Australia pada Tahun 1996. melanjutkan studinya ke jenjang Strata-3 pada Program Pascasarjana Studi Pembangunan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) sejak akhir tahun 2004 dan memperoleh gelar Doktor Studi Pembangunan melalui promosi (ujian terbuka) pada bulan Februari 2008. saat ini aktif mengajar sebagai dosen tetap di Jurusan Sosiologi Fisip dan Pascasarjana Sosiologi Universitas Pattimura Ambon.

1 komentar:

Steve Gaspersz mengatakan...

Kaka Pit, ade cuma mo kas inga kaka pung janji voor kirim akang buku ni par ade. Jang lupa kaka ee... O iyo, ade su bikin resensi 2 disertasi doktor UKSW (John Ruhulessin, Flip Litaay). Jadi kalo tambah yang ini berarti su jadi 3 kio. Bisa dilihat di http://katabuku.wordpress.com.